Hai kawan-kawan muslim dan muslimah yang ada di Indonesia dan
yang ada di seluruh pejuru dunia. Apa kabar nihh ? Semoga tetap Alhamdulillah,
luar biasa, Allahhuakbar. Di kesempatan kali ini, kami akan membahas sebuah
artikel yang berjudul “Al-Mu’minun Jalan Menuju Kemuliaan Islam”. Yukk, kita
simak.
Apa sih kemuliaan ? Kemuliaan itu berasal dari kata “mulia”
yang berarti kedudukan yang tinggi. Jadi, Kemualiaan Islam adalah derajat atau
kedudukan Islam. Untuk mencapai kemuliaan Islam, ada beberapa cara yang harus
ditempuh untuk mencapai kemuliaan Islam. Menurut kami, surat Al-Mu’minunlah
yang tepat untuk menjelaskan ini semua. Ini tafsirnya :
1)
Sesungguhnya
menanglah orang-orang yang beriman.
Maksudnya
menang disini adalah telah melewati berbagai rintangan atau hambatan. Tidak ada
orang yang ada di dunia ini langsung menang tanpa melewati rintangan.
Sesungguhnya banyak yang harus diatas, dilewati dan dicarikan solusinya untuk
mengatasi permasalahan agar kita mencapai Kemuliaan Islam itu sendiri. Rintangan
dari kebodohan, rintangan dari nafsu-nafsu jahat yang ada dalam diri sendiri,
yang mungkin membawa derajat kemanusiaan jadi jatuh, sehingga kembali ke tempat
kebimbangan rintangan dari syaitan yang selalu merayu dan memperdayakan,
semuanya pasti bertemu dalam hidup. Hati nurani manusia ingin kejayaan,.
kemuliaan dan kedudukan yang lebih tinggi. Tetapi hawa nafsunya mengajaknya
atau menariknya supaya jatuh ke bawah. Kalau kiranya "pegangan hidup"
tidak ada, diri itu pasti kalah dan tidak tercapai apa yang dimaksud, yaitu
kemenangan hidup.
2)
"Orang-orang
yang khusyu` di dalam melakukan sembahyang."
Untuk
mencapai kemuliaan Islam, kita harus memperbaiki shalat kita dulu. Terkadang
shalat kita tidak khusyu sepert pikiran kita kemana-mana alias jasad ada tapi
pikiran kemana-mana. Hmm, memang susah untuk mengatasi semua, tapi kembali lagi
kepada iman seseorang itu. Dengan melakukan
sembahyang kita dapat menghilangkan rasa takut kita. Selain itu, menumbuhkan
keimanan di dalam hati kita. Shalat yang khusyu di 5 waktu membuat hidup ini
menjadi aman dan tenteram.
3. Dan orang-orang yang
terhadap segala laku yang sia-sia menampik dengan keras.
Hidup di dunia ini
amatlah sangat singkat. Umur kita dimakan sang waktu dan kita terlena dengan
dunia yang sementara ini. Banyak manusia yang melakukan kegiatan yang tidak ada
faedah atau manfaatnya. Contohnya saja keluar malam. Kegiatan ini konon sering
dilakukan oleh para remaja zaman sekarang. Tugas kita sebagai seorang muslim
atau muslimah, kita harus memberikan pemahaman dari hati ke hati agar remaja
itu tidak keluar malam. Coba bayangkan, apabila hidup yang singkat ini kita
hiasi dengan shalat yang khusyu, mengaji, mempelajari Al-Quran, dapat
memberikan makan kepada yatim-piatu. Hidup ini pun terasa jadi berkah. Yukk,
mulai sekarang kita harus bisa menjaga lisan dan perbuatan yang tidak penting. Okee
4. Dan orang-orang yang mengerjakan zakat
Ketika pribadi yang kuat telah terbangun
dengan benteng yang kuat hendaknya jangan rubuh kembali. Ketika kita
menceburkan diri ke lingkungan pergaulan masyarakat, kita sudah mempunyai
pribadi yang kuat. Pribadi yang kuat bukan pribadi yang menyisihkan masyarakat
lainnya akan tetapi pribadi yang mempunyai pendirian yang kuat akan taat kepada
agamanya. Ya contohnya saja, mengerjakan zakat. Ketika diri ini berlumur dosa,
sang air jernih bernama zakat mebersihkan
dosa kita menjadikan diri ini kembali suci lagi. Membuat jiwa ini bersinar
mengalahi cahaya sang mentari. Ketika niat jahat dan kebusukan hati memformat
semua hati manusia, disaat itulah sang setan berperan besar melawan kemurnian
hati melalui zakat. Yuk, zakat. Zakat dapat mencegah kita dari perilaku
tercela.
5. Dan
orang-orang yang selalu menjaga faraj (kelamin) mereka.
6. Kecuali
terhadap isterinya atau hambasahayanya, maka tidaklah mereka tercela.
7. Tetapi
barangsiapa yang masih memilih jalan di luar itu, itulah orang-orang yang telah
melanggar garis.
Penjelasan
ayat 5, 6 dan 7
Orang yang
memiliki iman yang kuat pasti dapat menjaga faraj (kelamin). Karena dirinya
sudah dibentengi iman yang kuat. Ketika sebuah rumah tangga yang dibangun oleh
seorang laki-laki dan perempuan dibangun dengan atas nama Allah maka akan
berjalan dengan lancer. Ya, sang setan pun tak ingin semuanya berjalan lancer. Ketika
faraj sudah tak terjaga lagi, sang laki-laki yang tergoda dengan wanita lain
untuk menumpahkan hawa nafsunya. Kejiwaan akan rusak, cahaya rumah tangganya
akan sirna dan hubungan pernikahannya akan hancur. Rumahtangga bahagia adalah
sendi pertama dari Negara yang adil dan makmur. Kalau ini dilanggar, hubungan
kelamin tidak lagi menurut garis kemanusiaan, dan orang telah kembali hidup
seperti binatang, sehingga persetubuhan tidak mengenal lagi batas zina dan
nikah, hancurlah semuanya dan orang turun ke dalam kebinatangan.
8. Dan
orang-orang yang menjaga dengan baik terhadap amanat dan janjinya.
Wah di tahun 2014
adalah tahun terpanas bagi era politik kita. Ya disini kita akan menentukan
nasib bangsa Indonesia kedepannya. identik
dengan spanduk-spanduk yang berdiri dimana-mana. Sang calegpun tebar pesona bak
sang artis menyapa penggemarnya. Dengan berbagai jurus yang ia punya, ia
kerahkan untuk duduk di kursi pesohor. Dari janji A- janji Z pun ia lontarkan
dengan tujuan agar membius para calon pemilihnya. Itu sudah fenomena yang
lumrah.
Nah, biasanya
calon-calon menyertakan kata Janji disetiap kampanye. Hmm, janji itu bukannya
harus ditepati ? sebenarnya harus
ditepati. Terkadang banyak wakil rakyat yang menyepelekan janji-janjinya yang
telah disampaikan kepada rakyat. Menjaga amanah dan janji itu sangat susah. Contohnya saja banyak wakil rakyat yang
mendekam di juri-juri besi. Disaat ia menjabat, ia selalu unjuk gigi kepada
rakyat dan terbuai manisnya dunia, ia pun melakukan korupsi yang merugikan Negara
dan bangsa ini. Orang yang menjaga amanah pastilah orang yang memiliki
pendirian kuat.
9. Dan
orang-orang yang memelihara dan menjaga semua waktu sembahyangnya.
Kawan-kawan sudah menjaga
waktu sembahyangnya belum ? Memelihara
disini bukan dipegang atau gimana yaa. Tapi selalu mengerjakan shalat 5 waktu. Bagaimanapun
keadaannya pasti ia selalu menyempatkan shalat 5 waktu. Karena dari shalat 5
waktu ini membangun sebuah kepribadian yang kuat menghadapi setiap godaan.
10. Yang akan
mewarisi syurga Firdaus dan di sanalah mereka mencapai khulud (kekal)
selamalamanya
Ketika amal kita
ditimbang pada saat yaumul mizan, disitulah detik-detik dimana kehidupan kita
berlabuh, di surga yang amat serba ada atau di neraka yang amat menderita.
Ketika kita dapat menjaga apa-apa yang telah dijelaskan diatas maka kita dapat
mencapai Kemuliaan Islam dan mendapat surganya Allah.
0 komentar:
Posting Komentar