Sabtu, 29 Maret 2014

Filled Under:

Al-Mukminun Jalan Menuju Kemuliaan Islam


Assalammualaikum Wr.Wb



Hai kawan-kawan muslim dan muslimah yang ada di Indonesia dan yang ada di seluruh pejuru dunia. Apa kabar nihh ? Semoga tetap Alhamdulillah, luar biasa, Allahhuakbar. Di kesempatan kali ini, kami akan membahas sebuah artikel yang berjudul “Al-Mu’minun Jalan Menuju Kemuliaan Islam”. Yukk, kita simak.

Apa sih kemuliaan ? Kemuliaan itu berasal dari kata “mulia” yang berarti kedudukan yang tinggi. Jadi, Kemualiaan Islam adalah derajat atau kedudukan Islam. Untuk mencapai kemuliaan Islam, ada beberapa cara yang harus ditempuh untuk mencapai kemuliaan Islam. Menurut kami, surat Al-Mu’minunlah yang tepat untuk menjelaskan ini semua.  Ini tafsirnya :

1)      Sesungguhnya menanglah orang-orang yang beriman.

Maksudnya menang disini adalah telah melewati berbagai rintangan atau hambatan. Tidak ada orang yang ada di dunia ini langsung menang tanpa melewati rintangan. Sesungguhnya banyak yang harus diatas, dilewati dan dicarikan solusinya untuk mengatasi permasalahan agar kita mencapai Kemuliaan Islam itu sendiri. Rintangan dari kebodohan, rintangan dari nafsu-nafsu jahat yang ada dalam diri sendiri, yang mungkin membawa derajat kemanusiaan jadi jatuh, sehingga kembali ke tempat kebimbangan rintangan dari syaitan yang selalu merayu dan memperdayakan, semuanya pasti bertemu dalam hidup. Hati nurani manusia ingin kejayaan,. kemuliaan dan kedudukan yang lebih tinggi. Tetapi hawa nafsunya mengajaknya atau menariknya supaya jatuh ke bawah. Kalau kiranya "pegangan hidup" tidak ada, diri itu pasti kalah dan tidak tercapai apa yang dimaksud, yaitu kemenangan hidup.


2)      "Orang-orang yang khusyu` di dalam melakukan sembahyang."

Untuk mencapai kemuliaan Islam, kita harus memperbaiki shalat kita dulu. Terkadang shalat kita tidak khusyu sepert pikiran kita kemana-mana alias jasad ada tapi pikiran kemana-mana. Hmm, memang susah untuk mengatasi semua, tapi kembali lagi kepada iman seseorang itu.  Dengan melakukan sembahyang kita dapat menghilangkan rasa takut kita. Selain itu, menumbuhkan keimanan di dalam hati kita. Shalat yang khusyu di 5 waktu membuat hidup ini menjadi aman dan tenteram.

3.   Dan orang-orang yang terhadap segala laku yang sia-sia me­nampik dengan keras.
     
      Hidup di dunia ini amatlah sangat singkat. Umur kita dimakan sang waktu dan kita terlena dengan dunia yang sementara ini. Banyak manusia yang melakukan kegiatan yang tidak ada faedah atau manfaatnya. Contohnya saja keluar malam. Kegiatan ini konon sering dilakukan oleh para remaja zaman sekarang. Tugas kita sebagai seorang muslim atau muslimah, kita harus memberikan pemahaman dari hati ke hati agar remaja itu tidak keluar malam. Coba bayangkan, apabila hidup yang singkat ini kita hiasi dengan shalat yang khusyu, mengaji, mempelajari Al-Quran, dapat memberikan makan kepada yatim-piatu. Hidup ini pun terasa jadi berkah. Yukk, mulai sekarang kita harus bisa menjaga lisan dan perbuatan yang tidak penting. Okee

4. Dan orang-orang yang mengerjakan zakat

      Ketika pribadi yang kuat telah terbangun dengan benteng yang kuat hendaknya jangan rubuh kembali. Ketika kita menceburkan diri ke lingkungan pergaulan masyarakat, kita sudah mempunyai pribadi yang kuat. Pribadi yang kuat bukan pribadi yang menyisihkan masyarakat lainnya akan tetapi pribadi yang mempunyai pendirian yang kuat akan taat kepada agamanya. Ya contohnya saja, mengerjakan zakat. Ketika diri ini berlumur dosa, sang air jernih  bernama zakat mebersihkan dosa kita menjadikan diri ini kembali suci lagi. Membuat jiwa ini bersinar mengalahi cahaya sang mentari. Ketika niat jahat dan kebusukan hati memformat semua hati manusia, disaat itulah sang setan berperan besar melawan kemurnian hati melalui zakat. Yuk, zakat. Zakat dapat mencegah kita dari perilaku tercela.

5.   Dan orang-orang yang selalu menjaga faraj (kelamin) mereka.
6.   Kecuali terhadap isterinya atau hambasahayanya, maka tidaklah mereka tercela.
7.   Tetapi barangsiapa yang masih memilih jalan di luar itu, itulah orang-orang yang telah melang­gar garis.

     
Penjelasan ayat 5, 6 dan 7
     
      Orang yang memiliki iman yang kuat pasti dapat menjaga faraj (kelamin). Karena dirinya sudah dibentengi iman yang kuat. Ketika sebuah rumah tangga yang dibangun oleh seorang laki-laki dan perempuan dibangun dengan atas nama Allah maka akan berjalan dengan lancer. Ya, sang setan pun tak ingin semuanya berjalan lancer. Ketika faraj sudah tak terjaga lagi, sang laki-laki yang tergoda dengan wanita lain untuk menumpahkan hawa nafsunya. Kejiwaan akan rusak, cahaya rumah tangganya akan sirna dan hubungan pernikahannya akan hancur. Rumahtangga bahagia adalah sendi pertama dari Negara yang adil dan makmur. Kalau ini dilanggar, hubungan kelamin tidak lagi menurut garis kemanusiaan, dan orang telah kembali hidup seperti binatang, sehingga persetubuhan tidak mengenal lagi batas zina dan nikah, hancurlah semuanya dan orang turun ke dalam kebinatangan.

8.   Dan orang-orang yang menjaga dengan baik terhadap amanat dan janjinya.
     
      Wah di tahun 2014 adalah tahun terpanas bagi era politik kita. Ya disini kita akan menentukan nasib bangsa Indonesia kedepannya.  identik dengan spanduk-spanduk yang berdiri dimana-mana. Sang calegpun tebar pesona bak sang artis menyapa penggemarnya. Dengan berbagai jurus yang ia punya, ia kerahkan untuk duduk di kursi pesohor. Dari janji A- janji Z pun ia lontarkan dengan tujuan agar membius para calon pemilihnya. Itu sudah fenomena yang lumrah.
       
      Nah, biasanya calon-calon menyertakan kata Janji disetiap kampanye. Hmm, janji itu bukannya harus ditepati  ? sebenarnya harus ditepati. Terkadang banyak wakil rakyat yang menyepelekan janji-janjinya yang telah disampaikan kepada rakyat. Menjaga amanah dan janji itu sangat susah.  Contohnya saja banyak wakil rakyat yang mendekam di juri-juri besi. Disaat ia menjabat, ia selalu unjuk gigi kepada rakyat dan terbuai manisnya dunia, ia pun melakukan korupsi yang merugikan Negara dan bangsa ini. Orang yang menjaga amanah pastilah orang yang memiliki pendirian kuat.

9.   Dan orang-orang yang memelihara dan menjaga semua waktu sembahyangnya.

      Kawan-kawan sudah menjaga waktu sembahyangnya belum ?  Memelihara disini bukan dipegang atau gimana yaa. Tapi selalu mengerjakan shalat 5 waktu. Bagaimanapun keadaannya pasti ia selalu menyempatkan shalat 5 waktu. Karena dari shalat 5 waktu ini membangun sebuah kepribadian yang kuat menghadapi setiap godaan.

10. Yang akan mewarisi syurga Firdaus dan di sanalah mereka mencapai khulud (kekal) selama­lamanya
      Ketika amal kita ditimbang pada saat yaumul mizan, disitulah detik-detik dimana kehidupan kita berlabuh, di surga yang amat serba ada atau di neraka yang amat menderita. Ketika kita dapat menjaga apa-apa yang telah dijelaskan diatas maka kita dapat mencapai Kemuliaan Islam dan mendapat surganya Allah.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 IRMAS SMA NEGERI 11 BEKASI.